Sleman - Jalan Tol Jogja-Bawen yang menghubungkan Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Jawa Tengah ini memiliki panjang lebih kurang 76 kilometer. Proses pembangunannya terbagi dalam enam seksi.
Adapun di seksi 1, Junction Sleman sampai SS Banyurejo, sepanjang 8,8 kilometer menjadi prioritas pembangunan dan ditargetkan rampung pada triwulan 1 tahun 2024.
Jika sudah beroperasi penuh, perjalanan dari Semarang menuju Yogyakarta atau sebaliknya akan menjadi lebih cepat, dari sebelumnya memakan waktu 3 jam menjadi hanya 1,5 jam.
Pembangunan jalan bebas hambatan ini juga diharapkan dapat melancarkan distribusi barang dan jasa, pengembangan industri dan pariwisata, serta meningkatkan konektivitas khususnya di sisi selatan Pulau Jawa.
Kabar terbarunya, Pembangunan jalan Tol Jogja-Bawen seksi 1, dari junction Sleman hingga simpang susun Banyurejo masuk pada pekerjaan erection girder.
Jalan bebas hambatan ini baru saja menyelesaikan pekerjaan erection girder perdana yaitu pengangkatan dan pemasangan 20 gelagar instalasi Jembatan di atas saluran selokan Mataram di Banyurejo.
"Kesuksesan pelaksanaan erection girder perdana ini merupakan salah satu sinyal positif terhadap penyelesaian konstruksi jalan tol Yogyakarta-Bawen," kata Direktur Utama PT Jasamarga Jogja - Bawen (PT JJB), A.J Dwi Winarsa, Sabtu (27/5/2023).
Pekerjaan erection girder perdana dalam proyek pembangunan jalan Tol Jogja-Bawen seksi 1 berada di stasion STA 68+825 di atas Selokan Mataram yang berlokasi di Kalurahan Banyurejo, Kapanewon Temp
ADV SPACE
Lanjut Baca
Pekerjaan teknis kontruksi tersebut, memasang 20 gelagar instalasi Jembatan yang dibagi 2 dengan dimensi berbeda, yakni 10 gelagar dengan panjang bentang 40,8 meter dengan berat 88 ton. Kemudian 10 gelagar lainnya panjang bentang 30,8 meter dan berat 58 ton.
Prosesnya, pekerjaan erection girder ini menggunakan 2 unit Crawler Crane Cap 250 ton atau (Crane Erection) dan 1 unit Crawler Crane Cap 120 Ton (Crane Loading).
Proses pengangkatan hingga pemasangan gelagar ini membutuhkan waktu lebih kurang 45 menit untuk setiap bentang girder. Pekerjaan tersebut selesai dalam waktu 5 hari. Terhitung sejak tanggal 23 - 27 Mei 2023.
"Kegiatan erection girder ini sudah disiapkan dengan baik sehingga dalam pelaksanaannya bisa berjalan dengan lancar," kata Dwi.
Menurutnya, pekerjaan pengangkatan dan pemasangan gelagar intalasi jembatan ini memiliki banyak aspek teknis yang perlu diperhatikan seperti kualitas, waktu, biaya, metode dan risiko.
Penerapan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) juga merupakan hal yang harus dipenuhi oleh Penyedia Jasa seperti pemeriksanaan kondisi alat dan sarana penunjang lainnya. Selain itu, kesehatan petugas dan operator alat berat juga harus dipastikan berada dalam kondisi baik.
Sejauh ini pihaknya mengaku selalu berkordinasi dengan pihak-pihak terkait sehingga pekerjaan erection girder tersebut tidak menggangu aktifitas masyarakat sekitar.
"Pekerjaan jembatan ini juga di buat agar tidak menggangu aliran (selokan) Kali mataram," kata dia.