
BeritaQ.com , Jakarta - Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI) merespons pernyataan Organisasi Papua Merdeka (OPM). OPM ) yang mengungkapkan keberadaan pemilik senjata api pada penambang emas di Yahukimo, Papua Pegunungan. Kepala Pusat Informasi atau Kapusinfo TNI Brigadir Jenderal Kristomei Sianturi menyampaikan bahwa mereka akan merujuk investigasi terkait pernyatan OPM tersebut kepada polisi.
"Kami serahkannya seluruhnya ke Polri agar mereka dapat menyelidiki dan memaparkan fakta dengan cara yang adil," ujarnya ketika dihubungi pada hari Selasa, 16 April 2025.
Selain itu, dia menyangkal tuduhan OPM yang mengklaim ada campur tangan militer dalam kegiatan penambang emas tersebut. Kristomei menjelaskan bahwa TNI tidak pernah mempergunakan masyarakat umum sebagai bagian atau alat dalam operasi militernya.
"Klaim semacam itu merupakan bagian dari propagandan yang seringkali dipakai oleh OPM untuk membela perbuatan keras mereka di hadapan rakyat biasa," katanya.
Sekarang ini, Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM Sebby Sambom mendiamkan bahwa sejumlah penambang emas illegal dalam daerah Papua, terutama di Kabupaten Yahukimo, mempunyai persenjata api. Ia menerangkan jika organisasinya pernah mengeksekusi sebuah pistol dari milik mereka itu pada tahun 2019 silam.
"Pada saat inspeksi, ditemukan bahwa mereka membawa senjata api. Kita telah menyita sebuah pistol," ungkap perwakilan TPNPB-OPM, Sebby Sambom pada hari Jumat, 11 April 2025.
Sebby menyatakan bahwa penambang emas tersebut juga pernah menyerang warga di Papua dengan senjata api yang sama. Dia menjelaskan, "Mereka telah membunuh tujuh orang, termasuk memotong kepal salah satunya," ungkap Sebby.
Berdasarkan pernyataan Sebby, aktivitas para penambang emas ilegal di daerah tersebut mendapatkan dukungan dari pihak TNI dan Polri. Karena alasan ini, TPNPB-OPM telah mengambil keputusan untuk melakukan serangan terhadap para penggali emas yang dilengkapi dengan senjata api jenis pistol.
"Mendengar hal tersebut, pada tahun 2019 terakhir ini, pasukan TPNPB OPM membunuh seluruh penambang emas ilegal itu lantaran mereka merusak hutan," ungkap Sebby.
Vedro Imanuel menyumbang untuk penulisannya Artikel ini.
Post a Comment for "OPM Klaim Senjata Api di Tambang Emas, TNI Serahkan pada Kepolisian"