
BeritaQ.com Kadang-kadang merasa tabungan cepat berkurang meski baru saja menerima gaji? Bisa jadi ada pola perilaku dalam mengurus keuangan yang perlu disesuaikan. Terdapat berbagai metode manajemen keuangan, dan sesekali, saran paling baik berasal dari orang-orang sebelum kita.
Artikel ini bakal mengeksplorasi keenam kebiasaan dalam pengaturan keuangan yang diambil langsung dari para leluhur kita zaman baby boomer dan ternyata cukup berhasil buat menghadapi berbagai persoalan finansial. Berikut penjelasannya dikutip dari geediting.com Rabu (16/4), kebiasaan-kebiasaan tersebut meskipun sederhana memiliki dampak yang besar.
Mengatur uang dengan bijak tak harus kompleks atau meniru perkembangan terkini. Sebalinya, pedoman-pedoman sederhana yang sudah lama dibuktikan kerap kali jadi fondasi dari kondisi keuangan yang stabil.
Mempelajari pengetahuan dari pendekatan finansial generasi terdahulu dapat menghadirkan sudut pandang segar serta mendukung pembentukan dasar keuangan yang kokoh. Di bawah ini ada enam perilaku moneter milik kelompok baby boomers yang layak untuk diadopsi.
-
Selalu membayar tunai.
Generasi baby boomer umumnya enggan menggunakan utang dari kartu kredit dan lebih suka melakukan pembayaran dengan uang tunai. Keunikan perilaku ini membuat mereka menjadi lebih paham tentang setiap pengeluaran serta terbebas dari biaya bunga yang bertambah. Melakukan transaksi secara tunai dapat mendorong pikiran kita untuk selalu berfokus pada kebutuhan daripada kemauan saat ingin membelanjakan uang.
-
Memiliki dana darurat.
Kakek-nenek kita selalu menekankan pentingnya memiliki tabungan untuk keperluan mendesak. Dana darurat ini berfungsi sebagai bantalan finansial ketika ada pengeluaran tak terduga seperti perbaikan rumah atau biaya kesehatan. Memiliki dana darurat memberikan rasa aman dan mengurangi risiko terjerat utang.
-
Membuat anggaran dan menaatinya.
Populasi baby boomer dikenal sangat cermat dalam menyusun rancangan pengeluaran setiap bulannya serta berupaya keras agar tak melebihi ambang batas yang sudah diputuskan. Melalui pembuatan rincian belanja tersebut, mereka dapat memantau kemana aliran uangnya dan menemukan sektor dimana potensi pengiritan bisa dilakukan. Rencana finansial yang solid menjadi elemen penting bagi penguasaan kondisi keuangannya.
-
Berinvestasi untuk jangka panjang.
Meskipun tidak semua generasi boomer ahli dalam investasi, banyak dari mereka yang percaya pada pentingnya menanamkan uang untuk masa depan. Investasi jangka panjang, meskipun kecil, dapat memberikan keuntungan yang signifikan seiring berjalannya waktu. Ini bisa berupa investasi di properti, saham, atau reksa dana.
-
Menunda kesenangan sesaat.
Angkatan Boomer terkenal karena kesanggupan mereka dalam mengendalikan diri agar tidak langsung mendapatkan apa yang diinginkan. Mereka cenderung berpikir tentang hasil jangka panjang dibandingkan dengan pemenuhan hasrat seketika. Pola perilaku tersebut mendorong mereka menyimpan uang secara efektif dan meraih sasaran keuangan yang lebih signifikan.
-
Membandingkan harga sebelum membeli.
Sebelum menentukan untuk memboyong suatu barang, generasi boomer pasti meluangkan waktu guna mencocok-cocokkan harganya di beberapa lokasi. Praktik tersebut sangat bermanfaat bagi mereka buat meraih kesepakatan paling baik serta mencegah boros. Rutinitas kecil itu dapat menjimatkan sejumlah besar wang dalam masa depan.
Melakukan praktik pengelolaan uang ala generasi baby boomer ini sepertinya mudah, tetapi kesinambungan menjadi faktor penting untuk suksesnya. Dengan menerima konsep-konsep pokok tersebut, kita dapat membentuk perilaku keuangan yang baik dan pada akhirnya menciptakan rasa damai serta bebas dari ketakutan akan kelangkaan dana.
Post a Comment for "6 Kebiasaan Mengatur Keuangan dari Generasi Boomer yang Akan Tebalkan Dompet Anda"